![]() |
| Sertifikat Peserta Webinar Nasional APDHI dengan Nomor 85/P-APDHI/XII/2025 |
Partisipasi Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono dalam Webinar Nasional APDHI Perkuat Diskursus Akademik Kebencanaan Sumatera
2025 - Keterlibatan Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, SH., LL.M., DBA., Ph.D. dalam Webinar Nasional yang digelar Asosiasi Profesor Doktor Hukum Indonesia (APDHI) Wilayah Sumatera menjadi bukti nyata komitmen akademisi dalam merespons persoalan kebencanaan yang kian kompleks. Webinar nasional tersebut dilaksanakan pada Kamis, 18 Desember 2025, dengan tema provokatif dan reflektif, “Bencana Alam di Sumatera, Salah Siapa?!! Kajian Mendalam terhadap Bencana Alam di Sumatera: Penyebab, Dampak, dan Solusi.”
Forum ilmiah ini dihadirkan sebagai ruang diskusi kritis atas meningkatnya frekuensi serta dampak bencana alam di wilayah Sumatera. Melalui pendekatan akademik dan kebijakan publik, webinar ini mendorong peserta untuk melihat bencana tidak hanya sebagai peristiwa alamiah, tetapi juga sebagai konsekuensi dari tata kelola lingkungan, kebijakan pembangunan, serta penegakan hukum yang belum optimal. Kehadiran Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono dalam forum ini memberikan nilai tambah, mengingat latar belakang keilmuan beliau yang lintas sektor, mulai dari hukum, manajemen, hingga kepemimpinan maritim.
Sebagai seorang akademisi senior dan praktisi yang aktif dalam berbagai forum nasional, Prof. Dr. Capt. Eddy memandang isu kebencanaan sebagai persoalan multidimensi yang menuntut solusi kolaboratif. Menurutnya, diskursus mengenai “siapa yang bertanggung jawab” atas bencana alam harus diarahkan pada upaya perbaikan sistemik, mulai dari perencanaan tata ruang, pengawasan lingkungan, hingga peningkatan kesadaran hukum masyarakat. Webinar APDHI ini dinilai strategis karena menghadirkan perspektif hukum sebagai fondasi penting dalam membangun kebijakan mitigasi dan penanggulangan bencana yang berkelanjutan.
Webinar nasional tersebut diselenggarakan oleh APDHI Wilayah Sumatera dengan dukungan penuh dari para tokoh akademik hukum terkemuka. Ketua Panitia , Dr. Hotmaida Simanjutak, S.H., M.H., bersama Ketua Umum APDHI Wilayah Sumatera, Prof. Dr. Yasmirah Mandasari Saragih, S.H., M.H., CiArb., CLA., C.CL., CPMCP, menegaskan bahwa peran profesor dan doktor hukum sangat krusial dalam memberikan analisis kritis serta rekomendasi kebijakan berbasis kajian ilmiah. Melalui forum ini, APDHI berupaya mendorong kontribusi nyata kalangan akademisi dalam menjawab tantangan kebencanaan di Sumatera yang rawan terhadap banjir, longsor, dan bencana ekologis lainnya.
Partisipasi Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono juga mencerminkan peran akademisi sebagai agen perubahan sosial. Dalam pandangannya, bencana alam harus menjadi momentum refleksi nasional untuk menata ulang hubungan manusia dengan lingkungan, sekaligus memperkuat supremasi hukum di bidang lingkungan hidup. Diskusi yang berkembang dalam webinar ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, praktisi, dan masyarakat sipil agar upaya mitigasi bencana tidak berhenti pada tataran wacana, tetapi diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata.
Sebagai bentuk apresiasi atas keikutsertaannya, Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono dianugerahi Sertifikat Peserta Webinar Nasional APDHI dengan Nomor 85/P-APDHI/XII/2025. Sertifikat tersebut diterbitkan di Sumatera Utara pada 18 Desember 2025 dan menjadi bukti resmi partisipasi beliau dalam forum akademik nasional yang membahas isu strategis kebencanaan. Sertifikat ini sekaligus mencerminkan pengakuan institusional atas kontribusi akademisi dalam memperkaya diskursus hukum dan kebijakan publik terkait bencana alam.
Keikutsertaan Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono dalam webinar APDHI ini menambah daftar panjang kontribusi beliau dalam berbagai kegiatan ilmiah nasional. Diharapkan, partisipasi tersebut tidak hanya memperluas jejaring intelektual lintas disiplin, tetapi juga mendorong lahirnya gagasan-gagasan solutif yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat ketahanan wilayah Sumatera terhadap bencana. Di tengah tantangan lingkungan yang semakin nyata, peran akademisi yang kritis, reflektif, dan berorientasi pada solusi menjadi semakin penting bagi masa depan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.
*****
Salam Redaksi,.

