"Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono Resmi Jabat Dean of Law ASEAN University International Malaysia"

Nature

"Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono Resmi Jabat Dean of Law ASEAN University International Malaysia"

Jumat, 25 Juli 2025, Juli 25, 2025

 

Asean Univeristy International Malaysia - Foto Istimewa

Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono Resmi Jabat Dean of Law ASEAN University International Malaysia dalam Sidang Senat Terbuka yang Bersejarah

Kuala Lumpur, 18 Juli 2025 – Sebuah momen bersejarah kembali terukir dalam catatan akademik Asia Tenggara. Dalam balutan suasana megah dan penuh kehormatan, Sidang Senat Terbuka ASEAN University International Malaysia yang digelar di Intercontinental Hotel, Kuala Lumpur, sukses mengukuhkan tidak hanya gelombang baru sarjana, magister, dan doktor, tetapi juga menyambut kehadiran tiga profesor baru serta penunjukan resmi Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, SH, LL.M, M.Mar, MBA, DBA, Ph.D. sebagai Dean of Law (Dekan Fakultas Hukum) di universitas prestisius tersebut.

Acara ini dipimpin langsung oleh President of ASEAN University International Malaysia, Prof. Dr. H. Suhendar, SE, SH, LL.M, Ph.D., yang dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan harapannya kepada seluruh lulusan, serta menyoroti peran penting para akademisi senior dalam membimbing generasi ilmuwan masa depan di Asia Tenggara dan dunia.

 

Figur Multidisipliner yang Menginspirasi Asia Tenggara

Di antara gemerlap sorotan lampu panggung dan tepuk tangan meriah dari tamu kehormatan internasional, sorotan utama tertuju pada Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono. Sosoknya dikenal luas sebagai seorang nakhoda profesional, akademisi lintas disiplin, dan pemimpin pendidikan tinggi yang visioner. Penunjukannya sebagai Dean of Law ASEAN University International Malaysia menjadi simbol kepercayaan dan penghargaan tinggi atas dedikasi serta kontribusinya yang luar biasa di dunia hukum internasional, kemaritiman, dan pendidikan global.

Sebagai seorang Kapten Kapal Niaga dengan lisensi internasional dan pengalaman pelayaran global, Prof. Capt. Eddy bukan hanya mengarungi samudera fisik, tapi juga telah menapaki samudera ilmu pengetahuan. Ia adalah pemegang lebih dari tujuh gelar akademik, termasuk empat gelar doktor dan berbagai gelar magister hukum serta bisnis internasional dari berbagai institusi bergengsi. Keahliannya melintasi bidang hukum maritim, manajemen risiko pelayaran, bisnis global, hingga filsafat kehidupan pelaut.

Penunjukannya sebagai Dekan Fakultas Hukum menjadi tonggak baru dalam pengabdiannya membentuk sistem pendidikan hukum yang lebih adaptif terhadap dinamika regional, global, serta tantangan teknologi di era Revolusi Industri 5.0.

 

Pidato Dekan: Tentang Kepemimpinan Hukum yang Humanis dan Progresif

Dalam pidatonya di depan para wisudawan dan hadirin, Prof. Capt. Eddy mengangkat tema “Keadilan di Era Transformasi: Integrasi Hukum, Teknologi, dan Nilai Kemanusiaan”. Ia menekankan bahwa hukum bukan hanya sekadar aturan tertulis, tetapi manifestasi dari keadilan, etika, dan tanggung jawab sosial yang harus senantiasa relevan dengan perubahan zaman.

“Kita tidak sedang mencetak ahli hukum yang hanya mampu mengutip pasal, tetapi pemimpin masa depan yang mampu menafsirkan hukum dengan hati, membela kemanusiaan, dan menjembatani tantangan dunia digital dan multikultural,” tegas Prof. Capt. Eddy dalam pidatonya yang disambut standing ovation.

Ia juga menyerukan pentingnya pendekatan transdisipliner dalam pendidikan hukum, agar lulusan hukum tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu menavigasi kompleksitas hukum laut internasional, perjanjian perdagangan digital, hingga perlindungan hak-hak pekerja lintas negara, khususnya di sektor maritim yang selama ini menjadi fokus pengabdiannya.

 

Sidang Senat yang Meriah: 3 Guru Besar, 9 Doktor, dan Harapan Baru

Sidang Senat Terbuka ini juga menjadi momen bersejarah bagi ASEAN University International Malaysia karena berhasil mengukuhkan tiga orang profesor baru, yang masing-masing berasal dari bidang hukum, ekonomi, dan teknologi pendidikan. Tak kalah penting, sebanyak 9 mahasiswa program doktoral (Ph.D.), 4 lulusan magister, dan 2 sarjana resmi diwisuda dalam suasana penuh khidmat.

Presiden Universitas, Prof. Dr. H. Suhendar, SE, SH, LL.M, Ph.D., dalam pidatonya mengungkapkan bahwa momen ini adalah hasil dari perjuangan panjang, konsistensi dalam mutu akademik, serta sinergi kuat antarnegara anggota ASEAN untuk memajukan kualitas pendidikan tinggi.

“Kami bukan hanya universitas internasional secara nama, tapi secara visi, jejaring, dan kontribusi konkret. Dengan kehadiran tokoh-tokoh hebat seperti Prof. Capt. Eddy, kami yakin arah pendidikan ASEAN akan lebih maju dan berkarakter,” ujar Prof. Suhendar.

 

Kehadiran Tokoh Regional dan Internasional

Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai institusi pendidikan tinggi di Asia, pejabat kedutaan besar dari negara-negara ASEAN, tokoh-tokoh hukum internasional, serta asosiasi profesional dari sektor maritim dan bisnis. Semua tamu menyampaikan selamat atas pencapaian luar biasa universitas dan secara khusus memberikan penghormatan kepada Prof. Capt. Eddy atas dedikasi dan kontribusinya dalam pengembangan hukum maritim dan pendidikan hukum regional.

Kehadirannya di podium tidak hanya sebagai simbol akademik, tapi juga sebagai representasi “Scholar-Seafarer”, yakni seorang pemikir yang berakar dari pengalaman lapangan dan kini membawa semangat transformasi hukum dengan pendekatan humanistik dan maritim yang khas.

 

Dari Kapal ke Kampus: Filosofi Kepemimpinan Prof. Capt. Eddy

Kisah hidup Prof. Capt. Eddy adalah inspirasi nyata. Di tengah kesibukannya sebagai nakhoda kapal niaga lintas benua, ia tetap menempuh pendidikan hingga jenjang doktor empat kali, menyelesaikan studi teologi, hukum, dan manajemen dengan predikat terbaik. Dalam wawancara khusus seusai acara, beliau mengungkapkan bahwa lautan adalah guru sejatinya.

“Laut mengajarkan saya tentang disiplin, kehati-hatian, keberanian, dan rasa hormat terhadap kehidupan. Semua nilai itu saya bawa ke ruang kelas dan ke dalam sistem pendidikan hukum yang saya bangun,” ungkapnya penuh refleksi.

Sebagai Dekan, ia kini mengusung visi integrasi antara teori hukum, kebijakan global, dan praktik langsung di lapangan, khususnya dalam menyuarakan hak-hak pelaut, isu keadilan maritim, hukum lingkungan laut, serta digitalisasi hukum dalam perdagangan lintas negara.

 

Kontribusi Akademik dan Gagasan Global

Selain dikenal sebagai pemimpin, Prof. Capt. Eddy juga aktif menulis buku-buku ilmiah dan populer seputar kepemimpinan maritim, kecerdasan emosional dalam hukum, ekonomi biru, hingga filsafat kehidupan pelaut di era teknologi 5.0. Beberapa karya terbarunya bahkan sedang dalam proses publikasi internasional di jurnal bereputasi Scopus dan Springer.

Universitas juga mengumumkan bahwa dalam waktu dekat, di bawah kepemimpinan Prof. Capt. Eddy, Fakultas Hukum akan meluncurkan Pusat Studi Hukum Maritim dan Teknologi ASEAN yang berfungsi sebagai wadah riset, kolaborasi internasional, serta inkubasi gagasan hukum berbasis inovasi digital.

 

Membuka Jalan Baru untuk Generasi ASEAN

Penunjukan Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono sebagai Dean of Law di ASEAN University International Malaysia bukan hanya sekadar posisi administratif. Ini adalah simbol transisi kepemimpinan akademik yang menyatukan antara intelektualitas, integritas, dan pengalaman nyata. Di tengah perubahan cepat dunia global, ASEAN membutuhkan tokoh yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memahami denyut kehidupan dan tantangan masyarakat regional.

Melalui perannya ini, Prof. Capt. Eddy diharapkan mampu memperkuat jejaring hukum internasional ASEAN, memperluas diplomasi pendidikan, dan membangun jembatan antara dunia akademik, industri, serta sektor pemerintahan di seluruh Asia Tenggara.

 

Penutup: Sebuah Titik Awal Perubahan

Hari itu bukan sekadar upacara kelulusan dan pengukuhan, melainkan peristiwa yang membuka lembaran baru dalam sejarah pendidikan hukum di ASEAN. Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono dengan segala pengalamannya, telah menjadi simbol harapan baru bahwa ilmu hukum dapat hidup, membumi, dan menjadi alat perubahan sosial yang nyata.

Sebagaimana beliau tutup dalam sambutannya:

“Ilmu hukum tidak boleh hanya tinggal di ruang kuliah, tapi harus berlayar ke tengah masyarakat, membela yang lemah, dan membentuk peradaban yang adil dan bermartabat.”

Selamat kepada Prof. Capt. Eddy atas jabatan barunya. Semoga terus menjadi mercusuar ilmu dan teladan kepemimpinan lintas samudera dan generasi.

******

 

Ditulis oleh: Tim Redaksi Berita Global ASEAN

Kuala Lumpur, Malaysia | 18 Juli 2025

 

TerPopuler