Tirakatan Kemerdekaan di RW 03 Kuncen Sidodadi Delanggu Klaten.
KLATEN-faktaliputan.com
Pada malam tirakatan menyambut perayaan HUT RI ke-80 tahun 2025 ini, masyarakat RW 03 Kuncen Sidodadi Delanggu, Klaten berkumpul dengan khidmat di pelataran halaman pos ronda RW 03 Kuncen, Sidodadi, Delanggu (16/08/2025).
Keheningan malam dipenuhi cahaya lampu sederhana yang tersebar di sekitar pos ronda desa. Seperti tradisi tahunan sebelumnya, acara diawali dengan pembacaan doa, dilanjutkan penyerahan hadiah lomba anak dan remaja. Suasana hangat terasa ketika setiap keluarga saling menyapa dan berbagi cerita persiapan puncak perayaan di pentas seni tanggal 30 Agustus 2025 nanti. Kebersamaan ini menjadi inti dari makna kemerdekaan yang terus diwariskan lintas generasi.
Jaka Sriyana sebagai Ketua RW 03 memberikan sambutan penuh semangat, mengajak pemuda dan pemudi desa untuk meneladani kegigihan para pahlawan pendahulu. Ia menekankan pentingnya belajar dengan tekun, menggali potensi diri, serta menanamkan nilai-nilai keberanian dan pengorbanan. Menurutnya, semangat kemerdekaan bukan sekadar seremonial, melainkan sikap hidup sehari-hari yang mendorong gotong royong dan inovasi. Jaka Sriyana juga mengingatkan agar persiapan pentas seni pada tanggal tiga puluh nanti bisa berjalan lancar, tertib, dan mencerminkan suasana kondusif untuk seluruh lapisan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Dadi Wahyono mewakili Pemerintah Desa Delanggu menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh warga atas terselenggaranya malam tirakatan. Ia juga menjelaskan sedikit sejarah serta urgensi memperingati Hari Lahir Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus, yang secara de facto menandai kelahiran bangsa dengan terpenuhinya wilayah, rakyat, dan pemerintahan. Kemudian, melalui proses de jure setelah perundingan KMB (Konferensi Meja Bundar) ditandatangani di Den Haag Belanda pada 27 Desember 1949, inilah yang kemudian menandai terbentuknya kedudukan Indonesia yang saat itu kemudian menjadi bentuk RIS (Republik Indonesia Serikat) dan di mata internasional semakin kokoh dengan pengakuan PBB. Selanjutnya sejak 28 September tahun 1950, sekaligus menandai keanggotaan Indonesia di PBB menegaskan kedaulatan negara di panggung global.
Dadi Wahyono menambahkan bahwa syarat formal dan yuridis kemerdekaan telah terpenuhi, kini tugas warga negara adalah mengisi kemerdekaan melalui kontribusi harta, tenaga, pikiran, dan doa. Ia menegaskan peran penting musyawarah desa dalam menyalurkan aspirasi pembangunan, di mana BPD, pengurus RW, dan RT turut menentukan prioritas. Setiap tahun Pemerintah Desa Delanggu merancang program pembangunan berdasarkan usulan warga, dengan jadwal penyampaian usulan pada minggu pertama September untuk anggaran tahun berikutnya. Dengan prosedur yang jelas, diharapkan realisasi proyek berjalan transparan dan tepat sasaran.
Sesuai ketentuan undang-undang dan peraturan presiden, mulai tahun 2025 minimal dua puluh persen dana desa dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Program ini dikelola bersama oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menyediakan kebutuhan pokok. Pemdes Delanggu telah menyiapkan kerangka kerja yang melibatkan PKK, Posyandu, serta kelompok tani lokal untuk merancang kebun pangan, pengembangan ternak unggas, dan pelatihan konservasi lahan. Dengan langkah ini, diharapkan desa mampu membangun sistem ketahanan pangan berkelanjutan.
Dadi Wahyono menekankan pula pentingnya keselarasan usulan pembangunan desa dengan koridor regulasi dan skala prioritas. Meski aspirasi warga sangat beragam, setiap proposal harus mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan program prioritas yang telah ditetapkan. Musyawarah Desa menjadi sebuah forum utama untuk menyaring dan memverifikasi usulan, dengan melibatkan lembaga desa seperti BPD, PKK, Posyandu, serta ketua RW dan RT. Proses ini menjaga transparansi, mencegah salah paham, serta memastikan bahwa dana desa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan warga dan komunitas.
Dadi Wahyono juga menyampaikan pesan persatuan dan kesatuan lingkungan. Ia mengingatkan agar setiap warga saling menghormati dan menjaga kerukunan, tanpa membiarkan perbedaan kecil memicu perpecahan. Pemerintah Desa akan terus terbuka mendengar masukan, serta memperbaiki mekanisme koordinasi dengan RW 03 apabila terdapat kekurangan. Dengan semangat kebersamaan, harapannya masyarakat dapat melangkah maju bersama, mengokohkan fondasi sosial, serta mewujudkan visi membangun desa yang mandiri dan sejahtera.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan syukuran, makan bersama, dan pembagian doorprize bagi warga yang beruntung. Menu sederhana, namun setiap hidangan mencerminkan keramahan dan kepedulian antar tetangga. Anak-anak tampak ceria berebut mendapatkan kupon undian, sementara remaja membantu membagikan makanan dengan sigap. Suasana akrab itu menguatkan rasa kepemilikan warga terhadap pemerintahan desa dan meneguhkan rasa kebersamaan hingga larut malam.
Meskipun sederhana dan tanpa kemewahan, tirakatan malam itu berhasil menyatukan warga dalam kebersamaan dan mengenang jasa para pahlawan. Momen khidmat mengajak generasi muda untuk meneguhkan tekad, melanjutkan cita-cita kemerdekaan dengan semangat pengabdian. Kebersamaan di RW 03 Kuncen Sidodadi Delanggu Klaten, menjadi cermin kapasitas desa dalam membangun sinergi antar suku, agama, dan golongan. Ikrar kemerdekaan yang diucapkan bersama meneguhkan komitmen seluruh warga untuk mengabdi pada kemajuan desa dan kesejahteraan bersama.
Dengan semangat kebersamaan yang terjalin malam ini, warga RW 03 siap menyongsong puncak perayaan pada tanggal 30 Agustus dengan pentas seni yang lebih meriah. Penyelenggara berharap dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat agar acara berjalan lancar dan aman. Semoga nilai persatuan, gotong royong, dan cinta tanah air yang dipupuk lewat tirakatan ini menjadi bekal bagi pembangunan desa yang berkelanjutan. RW 03 Kuncen Sidodadi Delanggu tetap bertekad menjaga warisan kemerdekaan dan melangkah bersama menuju masa depan yang gemilang.
Lebih jauh, warga diajak aktif memantau pelaksanaan program desa melalui peran serta dalam kelompok kerja karang taruna, PKK, dan forum anak. Partisipasi aktif ini penting agar setiap langkah pembangunan mencerminkan kebutuhan riil masyarakat. Selain itu, generasi muda diharapkan menjadi motor inovasi yang memanfaatkan teknologi sederhana untuk efisiensi pengelolaan proyek desa. Dengan kombinasi kearifan lokal dan semangat kebaruan, RW 03 Kuncen Sidodadi Delanggu optimis mewujudkan desa mandiri, inklusif, dan berdaya saing tinggi serta lestari.
( Pitut Saputra )