Blitar,faktaliputan.com - Koperasi Serba Usaha (KSU) Gunung Makmur diduga menggelapkan dana nasabah hingga mencapai sekitar 5 Milyard.
Adanya dugaan penggelapan dana itu menyebabkan ratusan nasabah yang berasal dari warga Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar mendatangi kantor KSU Gunung Makmur.
Puluhan warga yang sebagian besar mengaku hanya berprofesi sebagai petani dan pekerja serabutan menuntut agar uang yang disimpan melalui produk tabungan milik koperasi itu dikembalikan sesuai dengan jumlah yang tertera di buku tabungan,(24/10/2023).
Salah seorang nasabah,Sulis, mengaku memiliki tabungan sebesar Rp 160 juta rupiah dan itu sudah resmi tertera di buku tabungan yang ditandatangani langsung oleh petugas yang menerima uang tabungan di KSU Gunung Makmur.
Namun, jumlah uang yang tertera di buku tabungan tidak sesuai dengan yang tertera di laporan pembukuan yang ada di kantornya.
"Nasabah lain juga demikian, ada yang memiliki jumlah tabungan di atas Rp 100 juta, namun yang masuk ke laporan kas keuangan di kantornya tidak demikian jumlahnya. Dan ini kita baru ketahui setelah kita langsung menagih ke kantor pusat," ujarnya.
Sulis, nasabah lainnya juga mengaku dari data yang ada di kantor KSU Gunung Makmur, jumlah nasabah yang menyetor bervariasi dan terakhir mendengar yang tertera sebanyak ratusan orang dengan jumlah tabungan keseluruhan 4,9 Milyard.
Jumlah itu tidak sesuai dengan jumlah uang yang disetorkan oleh seluruh nasabah yang ada di Desa Sesaot dan desa lainnya yang jumlahnya mencapai hampir satu miliar rupiah.
"Kalau dihitung semuanya, ada sekitar kurang lebih 5 Milyard lebih uang nasabah. Karena nasabahnya tidak hanya dari Desa saja. Satu orang nasabah punya tabungan di atas Rp10 juta. Ini uangnya ke mana," ujarnya.
Sulis bersama ratusan warga lainnya sejak pagi melakukan upaya dialog dengan pihak KSU,
Dalam dialog itu mereka menuntut agar pihak KSU mengembalikan uang nasabah
"Kami ke sini hanya menuntut uang kami kembali. Tidak ada maksud untuk melakukan tindakan yang tidak baik. Kami ini orang desa yang hanya mencari uang dengan menjadi buruh tani," ujarnya.
Ditempat yang sama, Sugiantoro selaku manager KSU Gunung Makmur saat dikonfirmasi awak media menuturkan bahwasanya masalah terusebut sudah ditangani oleh pihak berwajib.
"untuk masalah ini,sudah proses di Polres, dan kemarin kita juga di datangi pihak Polres untuk dimintai keterangan,ujarnya.(fdy)