H. Fauzi Amro Permudahkan UMKM Kota Lubuk Linggau, Pinjam KUR dari Bank dan Dapat Bantuan Dari Pemkot Lubuk Linggau
Lubuk Linggau - Sumatera Selatan - fakta Liputan .com H Fauzi amro selaku Wakil Ketua Komisi XI DPR RI serap aspirasi kepada ratusan UMKM yang ada di Kota Lubuk Linggau.
Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Dewinda Lubuk Linggau. Senin (4/8/2025) yang dihadiri langsung Walikota Lubuk Linggau, H Rahmat Hidayat, Perwakilan OJK, staf ahli, Ii Sumirat Sekdis Koperasi dan UMKM, Asmawati dari OJK region 7 Sumbagsel, pelaku UMKM, Bank Sumsel Babel, bank BNI, BRI, Mandiri, BTN dan pejabat dilingkungan Pemkot Linggau.
Acara reses mengangkat tema "Serap Aspirasi ini, mendorong akses keuangan yang inklusif bagi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui optimalisasi kredit usaha rakyat (KUR) dan sinergi perbankan"
Wakil ketua komisi XI DPR RI, H Fauzi Amro mengatakan untuk bantuan KUR ini bahwa bank Himbara harus memberikan kepercayaan pada pelaku usaha sangat kecil. Bank harus memikirkan UMKM,
Dilinggau ini ada kurang lebih 13 ribu pelaku usaha yang harus diberikan akses kemudahan, namun yang aktip sekitar sekitar 18 persennya atau hanya 3600 UMKM
Dengan itu Dinas Terkait khususnya Dinas Koperasi dan UMKM agar melakukan verifikasi terhadap data pelaku usaha ini.
Dinas koperasi segera lakukan verifikasi, dari 13000 itu, jangan sampai ada satu orang memiliki banyak usaha dalam pendataan. Setelah itu buat clusternya, dikeluarkan rekomendasi agar layak mendapatkan permodalan dari perbankan,” tegasnya
Lanjut Ketua DPP Partai Nasdem ini bahwa memiliki wacana berkalaborasi dengan Pemkot Linggau terkait bantuan UMKM sebesar 2 juta.
“Bagaimana jika untuk 1000 UMKM yang akan mendapatkan bantuan 2 juta, agar uang itu nanti dijadikan sebagai subsidi. Jadi UMKM mendapatkan pinjaman modal 10 juta dari bank dan mereka hanya membayar pokok hutangnya saja,” paparnya
Sementara itu ditempat yang sama Wali Kota Lubuk Linggau,H Rachmat Hidayat mengatakan bahwa, pelaku usaha masih terkendala akses permodalan dari perbankan.
“Serapan dana kredit usaha rakyat (KUR) hanya 52 persen artinya masih minim kepercayaan perbankan pada pelaku usaha,” ujar Yoppy.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa Pemerintah Kota Lubuk Linggau akan berusaha menumbuhkan UMKM dengan bantuan untuk tahap pertama ada 1000 pelaku usaha masing-masing terima bantuan sebesar Rp2 juta rupiah.
Selain itu ditambahkan ya kita juga tetap konsisten dengan komitmen untuk bisa mendapatkan fasilitas KUR, pernah berkomunikasi dengan perbankan agar transparan menjelaskan persoalan permodalan untuk pelaku usaha.
“Ini dilakukan karena Pelaku usaha kurang mampu berkomunikasi dengan bank. Kepastian modal usaha untuk dana KUR, agar dapat terlepas dari koperasi atau rentenir dengan bunga yang sangat tinggi,” tambahnya (Tika)
