![]() |
| Selamat Hari Guru Nasional - Foto Istimewa |
Makna Hari Guru Nasional Menurut Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D.: Guru adalah Penjaga Masa Depan Bangsa
Dalam peringatan tahun ini, Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, DBA., Ph.D.—seorang akademisi terkemuka, praktisi maritim internasional, dan penulis produktif—menyampaikan pandangannya tentang peran guru sebagai fondasi utama kemajuan Indonesia. Menurutnya, Hari Guru Nasional bukan sekadar perayaan formal, melainkan panggilan untuk menghargai para pendidik yang selama ini menjadi penopang utama pembangunan karakter bangsa.
“Guru adalah sosok yang membuka pintu masa depan bagi setiap anak,” ujar Prof. Eddy. “Mereka bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberi arah hidup, menanamkan keberanian, dan membentuk ketangguhan mental. Di tangan mereka tertanam harapan negeri ini.”
Sebagai seorang praktisi dan juga pendidik yang telah bertahun-tahun berlayar dan juga mengajar di berbagai institusi, Prof. Eddy merasakan langsung bagaimana beratnya tantangan yang dihadapi guru masa kini. Di era digital yang serba cepat, guru dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi. Namun, di tengah tuntutan yang kian besar, semangat dan ketulusan mereka tetap menjadi cahaya yang tak pernah padam.
Ia menegaskan bahwa peran guru di abad ke-21 lebih kompleks daripada sebelumnya. Mereka bukan lagi sekadar penyampai materi, tetapi juga pembimbing moral, motivator, dan jembatan bagi generasi muda untuk menghadapi perubahan global. “Guru adalah mitra pertama dalam membangun karakter bangsa. Tanpa mereka, kita hanya akan menjadi penonton di tengah perubahan dunia,” jelasnya.
Prof. Eddy juga menyoroti pentingnya memberikan dukungan nyata bagi para guru. Pengembangan kompetensi, peningkatan kesejahteraan, serta pengakuan terhadap dedikasi mereka harus terus menjadi prioritas nasional. Ia percaya bahwa kesejahteraan guru adalah kunci keberhasilan pendidikan jangka panjang. “Ketika guru dihargai, dihormati, dan didukung, maka kualitas pendidikan akan terangkat dengan sendirinya,” tambahnya.
Momen Hari Guru Nasional ini juga membawa Prof. Eddy pada kenangan masa kecilnya. Ia mengaku perjalanan panjangnya sebagai pelaut, kapten kapal, akademisi, hingga meraih berbagai gelar internasional tidak lepas dari sentuhan para guru yang pernah membimbingnya. “Saya mungkin tidak mengingat semua rumus yang diajarkan, tetapi saya selalu ingat bagaimana guru membuat saya percaya diri,” ungkapnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak lupa memberikan penghargaan, sekecil apa pun, kepada para guru di sekitar kita. Mengucapkan terima kasih, menghormati nasihat mereka, dan menghargai perjuangan mereka adalah bentuk sederhana dari apresiasi yang bermakna besar.
“Guru adalah penjaga masa depan. Mereka adalah pelita yang menjaga agar jalan bangsa tetap terang. Pada Hari Guru Nasional ini, mari kita teruskan semangat menghormati mereka, tidak hanya hari ini, tetapi setiap hari,” tutup Prof. Eddy.
******
Salam Redaksi,.

