![]() |
| Foto Istimewa |
Semangat Kemimpinan Maritim: Menuntun Hati, Menyatukan Tim, dan Menatap Samudra Masa Depan
Oleh Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, DBA, Ph.D.
Di dunia pelayaran yang terus bergolak oleh arus globalisasi dan teknologi, seorang pemimpin di laut tak hanya bertugas mengarahkan haluan kapal. Lebih dari itu, ia adalah penjaga visi, pemersatu tim, serta sumber inspirasi bagi seluruh awak. Kepemimpinan di era maritim modern tidak cukup hanya dengan keahlian teknis; ia membutuhkan ketajaman emosi, keberanian moral, dan keteguhan hati untuk menavigasi perubahan yang tak menentu.
Saya masih mengingat suatu dini hari di tengah laut — saat langit mulai menyala perlahan, dan cahaya mentari memantul di permukaan ombak yang tenang. Di balik kesunyian itu, saya menyadari sebuah hakikat penting: memimpin bukan sekadar memberi perintah, melainkan hadir untuk membangun kepercayaan. Seorang pemimpin sejati adalah mereka yang tak hanya berdiri di atas otoritas, tetapi juga berjalan bersama dalam kebersamaan.
Pertama, setiap pemimpin harus memiliki bintang penuntun berupa visi yang jelas. Dalam dunia pelayaran, tujuan bukan hanya tiba tepat waktu di pelabuhan, tetapi juga bagaimana membawa seluruh kru menuju makna dan kebanggaan dalam setiap perjalanan. Ketika awak kapal memahami bahwa apa yang mereka lakukan memiliki nilai yang lebih besar dari sekadar pekerjaan rutin, maka semangat mereka tumbuh menjadi bagian dari misi bersama yang menyala di hati.
Kedua, empati adalah jangkar yang menjaga kapal agar tetap stabil saat badai melanda. Awak kapal berasal dari berbagai budaya, bahasa, dan usia. Maka seorang pemimpin perlu membuka ruang komunikasi dua arah. Saya sering mengatakan, “Saya ingin mendengarmu, bukan hanya memberimu perintah.” Saat ide, pendapat, dan suara hati dihargai — bahkan dari anggota termuda sekalipun — di sanalah rasa persaudaraan dan solidaritas tumbuh kuat.
Ketiga, keberanian moral menjadi kompas utama seorang pemimpin. Memimpin di saat cuaca baik adalah hal yang mudah, tetapi sejatinya seorang pemimpin diuji ketika badai datang. Dalam kondisi darurat, ekonomi sulit, atau tekanan operasional tinggi, kepemimpinan sejati terlihat dari keputusan yang berani namun tetap manusiawi. Menjaga keselamatan awak, menjunjung integritas, serta melindungi laut dari kerusakan — inilah bentuk nyata dari kepemimpinan yang bermartabat.
Keempat, pembelajaran berkelanjutan adalah layar yang membawa kita terus maju. Dunia maritim terus berubah: teknologi berkembang, aturan bertambah kompleks, dan tantangan kian beragam. Pemimpin yang sejati tidak pernah berhenti belajar — dari pengalaman, dari sesama pelaut, hingga dari generasi muda yang membawa inovasi baru. Dalam setiap pelayaran, kita semua adalah murid dan guru sekaligus.
Bagi Anda yang memegang peran kepemimpinan — baik di kantor pelayaran, di jembatan kapal, maupun di ruang pelatihan — pahamilah bahwa esensi kepemimpinan tidak terletak pada jabatan atau tanda pangkat. Kepemimpinan sejati lahir dari ketulusan hadir, kesediaan mendengar, dan kemampuan menyatukan tujuan bersama.
Marilah kita membangun budaya kepemimpinan yang tidak hanya menuntun kapal menuju pelabuhan, tetapi juga menuntun manusia menuju perubahan. Dengan begitu, pelayaran bukan hanya perjalanan bisnis, melainkan perjalanan nilai dan kemanusiaan. Kita tidak sekadar memindahkan muatan antar pelabuhan, tetapi juga mengantarkan harapan, pengetahuan, dan kebersamaan lintas samudra.
Dalam setiap ombak dan hembusan angin kehidupan, jadilah pemimpin yang menenangkan, membangkitkan semangat, dan menggerakkan perubahan. Karena pada akhirnya, warisan sejati bukanlah catatan pelayaran atau angka kinerja, melainkan kepercayaan, kebersamaan, dan nilai luhur yang abadi di hati mereka yang pernah berlayar bersama kita.
Berlayarlah dengan keyakinan dan bimbinglah tim Anda menuju samudra peluang yang lebih luas. Ingatlah selalu, kekuatan sejati terletak pada kebersamaan. Seperti kapal yang melaju di antara ombak kehidupan, kepemimpinan yang berjiwa akan selalu membawa awaknya menuju pelabuhan keberhasilan yang abadi.
Prof. Dr. Capt. Eddy Sumartono, DBA, Ph.D.
*****
Salam Redaksi,.

