NGAWI - Faktaliputan.com, Tradisi bersih desa di Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi terbilang unik. Setiap tahun diadakan bersih desa dan warga setempat dipastikan terlibat 'perang nasi'. Bungkusan nasi yang mereka bawa menjadi senjata untuk saling serang.
Sebelum habis nasi bungkusnya, perang ini tidak akan berakhir," ungkap salah seorang warga Desa Pelang Lor saat menonton bersih desa, Jumat (16/09/2025).
Perang nasi merupakan upacara ritual bersih desa yang digelar setiap tahun. Waktu pelaksanaannya sudah ditentukan berdasarkan perhitungan hari yang dibuat para sesepuh sebelumnya yakni setiap Jum’at Legi. Bersih Desa dilakukan di Sendang Tambak di Dusun Tambak Selo Timur, Desa Pelang Lor.
"Lempar nasi ini adalah salah satu kegiatan bersih desa yang diyakini oleh warga Desa Pelang Lor," ungkap yoga Kepala dusun setempat.
Menurut dia, tradisi tersebut merupakan warisan dari leluhur yang dilakukan secara turun temurun. Ritual lempar nasi ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap melimpahnya hasil alam yang mampu menghidupi seluruh warga desa.
"Ritual bersih desa dengan melempar nasi ambegan ini sudah menjadi adat istiadat sejak zaman penjajah dahulu," ucap Kasun menambahkan.Sementara itu, Hariyana selaku Kepala Desa Pelang Lor mengatakan, bersih desa dengan tradisi lempar nasi diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisata di Ngawi dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah agar terus terjaga.
"sama seperti tahun sebelumnya, sebelum acara puncak di Sendang Tambak kita awali dengan menggelar kesenian Reog di halaman Kepala Desa yang di lanjutkan arak arakan menuju Sendang Tambak" ucapnya . (Agus C)