Faktaliputan.com
Beberapa waktu lalu, aktivitas perjudian dan narkoba milik "Naibaho" yang beroperasi di wilayah Medan Baru sempat berhenti beroperasi. Dikarenakan ada penggrebekan yang dilakukan POLSEK Medan baru, videonya diunggah akun instagram bernama 'polsekmedan.baru' guna menggiring opini publik seolah tidak terjadi aktivitas ilegal apapun di wilayahnya. Setelah lebih dari seminggu video itu diedarkan, terlihat praktik kotor itu kembali dibuka secara terang-terangan. Dengan lokasi yang sama namun dengan penjagaan yang lebih ketat.
Bukan hanya di wilayah Medan Baru, oknum TNI "NAIBAHO" juga membuat keresahan masyarakat semakin menjadi di beberapa wilayah kecamatan Kota Medan seperti di wilayah Medan Amplas, Patumbak, Delitua, Tuntungan, Medan Baru, Sunggal, dan Helvetia.
Daerah-daerah tersebut adalah daerah paling rawan yang dikuasai Naibaho, yang sampai sekarang masih megah beroperasi, Jumat(18/07/2025) namun aparat kepolisian tidak berani menggerebek lokasi tersebut.
Persoalan ini sudah banyak dan sering di beritakan oleh media-media online, tetapi semua berita nya seolah terbenam dan pada akhirnya semua hanya diam ketika sudah diberi UANG, rakyat geram melihat kampung nya dirusak oleh judi dan Narkoba, mereka berpendapat bahwa kalangan terpelajar Kota ini sudah banyak yang terjerumus dalam penyakit masyarakat ini.
Penyakit masyarakat ini jelas melanggar Pasal 303 KUHP mengatur tentang tindak pidana perjudian. Secara umum, pasal ini menyatakan bahwa barang siapa tanpa izin: (1) menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai mata pencaharian, atau turut serta dalam perusahaan untuk itu; (2) menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau turut serta dalam perusahaan untuk itu; atau (3) menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai mata pencaharian, dapat dipidana penjara paling lama 10 tahun atau denda paling banyak Rp25.000.000,00
Rakyat menjerit dan meminta tolong kepada bapak Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) I/Bukit Barisan yang saat ini dijabat oleh Kolonel Cpm Henry S.P. Simanjuntak, S.H., M.Hum . rakyat khususnya ibu-ibu sudah menjerit harta bendanya dikuras OKNUM TNI "Naibaho" anak dan suami mereka sudah dirusak oleh narkoba yang di edarkan anggota bapak. Mereka sudah berulang kali menyampaikan aspirasi nya kepada Bapak Whisnu Hermawan selaku KAPOLDA Sumut namun sepertinya beliau tutup mata.