Faktaliputan - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamalem Kabanjahe diduga memiliki managenen pengelolaan yang sangat tidak sehat sehingga tidak memiliki pendapatan dan akibatkan ketekoran Kas.
Sebelumnya, Bupati Karo Dr Antonius Ginting mengatakan adanya kebocoran di Perusahaan Daerah (PD) Tirtamalem mencapai 60 persen kurang lebih, dan saya telah menyuruh Inspektorat untuk mencari siapa yang terganggu, siapa yang berjualan air ditubuh organisasi itu sehingga banyak korbannya, namun jawaban hasil dari pemeriksaan yang nyata sampai hari ini belum saya dapatkan, jelas bupati karo.
Direktur Perusahaan Daerah Tirtamalem saat dikonfirmasi mengatakan bahwa inspektorat sudah melakukan pemeriksaan terkait apa yang disampaikan oleh bupati karo dan saat disinggung tentang jumlah pendapatan asli daerah tahun 2024, direktur menyatakan tidak ada PAD dan kas dalam keadaan Tekor atau merugi, rabu (23/4)
Selanjutnya tim media melakuukan konfirmasi kepada inspektur inspektorat kabupaten karo Sodes Sembiring melalui aplikasi nomor selulernya mengatakan "Kita memang disuruh mencari" tetapi karena banyaknya audit dan reviu yang kita lakukan maka kita belum melakukan pemeriksaan.
Kami sudah mencari info tekait hal tersbut, kalau ada info bukti permulaan pasti langsung kita prioritaskan. Karena kebocoran itu istilah dalam PDAM belum tentu penjualan yang bocor keuangannya, tapi ada rumusnya termasuk kebocoran pipa air.
Pemeriksaan secara penugasan tim tidak, tapi kita sudah komunikasi dengan PDAM dan tim untuk menjawab beberapa pertanyaan pak bupati berdasarkan pemeriksaan kita sebelumnya, sekalian kita bawa laporan laporan audit yang sudah ada sebelumnya, jelas inspektur inspektorat kabupaten karo.
edy surbakti