Miri-Jumat 25 Agustus 2023.
Miri Sarawak-Faktaliputan.com
IG Training centre : www.igtrainingcentre.com mengadakan berbagai jenis pelatihan yang berstandard Opito Inggris. Seseorang yang ingin bekerja di bidang oil and gas industry baik itu sebagai crew di Rig, crane barge, platform, oil production maupun kapal-kapal yang melayani pengeboran minyak wajib memiliki sertifikat yang berstandard OPITO.
Salah satu sertifikat yang akan kita bahas hari ini adalah BOSIET (Basic offshore safety emergency training). Dimana sertifikat ini adalah merupakan sertifikat pelatihan dasar bagi setiap orang yang akan bekerja di Industry perminyakan lepas pantai (offshore oil and gas industry).
Salah satu lembaga diklat yang berstandard OPITO yang akan kita ulas kali ini adalah IG training Center yang beralamat di Jalan Senandin Lutong, 98000 Miri Sarawak Malaysia. IG training center ini sendiri dimiliki oleh Mr.Joseph Kong.
Lembaga diklat ini sendiri telah berdiri sejak tahun 2013.
Ada berbagai jenis pelatihan disini yang di khususkan bagi para peserta pelatihan yangbakan bekerja di industri perminyakan salah satunya yaitu Basic offshore Emergency and induction training. Pelatihan ini diselenggarakan selama tiga hari yang berbentik penjelasan tentang teori, pengenalan alat-alat keselamatan serta praktek dalam menggunakan alat-alat tersebut.
Menurut Mr. Joseph "hal terpenting dalam melaksanakan pelatihan ini adalah memastikan para peserta memahami dan mampu menerapkan semua materi yangbtelah dipelajari baik dalam bentuk teori maupun praktek".
Pada pelatihan BOSIET ini yang paling menarik sekaligus poin terpenting adalah pelatihan pemadaman kebakaran, teknik bertahan hidup dilaut menggunakan life raft (perahu karet keselamatan) yang mana didalamnya berisi obat-obatan, perbekalan makanan dan minuman untuk keadaan darurat.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pelatihan tentang cara menyelamatkan diri dari Helicopter yang jatuh dilaut. Dalam pelatihan ini diajarkan cara bagi para peserta untuk mampu keluar secepat mungkin dari helikopter yang jatuh dan terguling dilaut. Dimana para peserta harus mampu membuka sabuk pengaman dengan cepat dan keluar melalui jendela darurat.
Kemudian setelah keluar dari jendela darurat, para peserta akan melakukan teknik survival untuk menunggu pertolongan.
(Capt.Arqam Bakri, M.Mar)