Mendadak Serentak Fenomena Aneh Ratusan Burung Mati Di Kota Cuauhtemoc

Nature

Mendadak Serentak Fenomena Aneh Ratusan Burung Mati Di Kota Cuauhtemoc

Kamis, 17 Februari 2022, Februari 17, 2022



faktaliputan.com - Fenomena aneh terjadi di kota Cuauhtemoc, Meksiko, di mana ratusan burung hitam berkepala kuning tiba-tiba jatuh bak pohon runtuh dari langit. Sebagian burung mati dan sebagian lagi sekarat.

Apa yang menyebabkan mereka mati mendadak masih menjadi misteri. Tapi para ahli berpendapat, burung-burung itu kemungkinan diserang oleh burung pemangsa yang melakukan manuver untuk menangkapnya.

Peristiwa misterius itu tertangkap kamera CCTV yang terpasang di salah satu rumah warga. Video tersebut memperlihatkan bagaimana ratusan burung jatuh dari langit secara serempak bak pohon jatuh dari langit. Sebagian burung berhasil terbang kembali, namun dalam cuplikan berikutnya banyak burung yang sekarat dan mati.

Adapun insiden terjadi pada 7 Februari 2022.  Di awal tahun, burung cenderung berkembang dan bergerak lebih jauh ke utara, AS dan Kanada, serta bermigrasi ke selatan pada musim dingin di Meksiko.

Menurut seorang dokter hewan, seperti dikutip surat kabar lokal El Heraldo de Chihuahua, ratusan burung yang mati kemungkinan karena tingkat polusi yang tinggi, ditambah dengan penggunaan pemanas bahan bakar kayu, bahan kimia pertanian, dan cuaca dingin di daerah tersebut.

Dugaan lain, burung-burung itu tersengat listrik saat beristirahat di kabel listrik. Ada juga spekulasi di media sosial bahwa itu disebabkan oleh teknologi 5G.

Namun dr. Richard Broughton, ahli ekologi di Pusat Ekologi & Hidrologi Inggris, sangat yakin itu disebabkan oleh serangan burung pemangsa. Dalam hal ini, burung pemangsa membuat ratusan burung berputar-putar dengan kencang hingga mendorong mereka mendarat ke tanah. Burung pemangsa memaksa burung lain untuk terbang lebih rendah dan menabrak bangunan atau tanah.

Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. Alexander Lees, dosen senior biologi konservasi di Manchester Metropolitan University.

“Menurut saya dengan melihat video yang beredar, di sini tidak ada toksikologi, saya masih berpendapat penyebab yang paling mungkin adalah kawanan itu kewalahan untuk menghindari pemangsa hingga menabrak tanah,” katanya, seperti dikutip The Guardians.

“Sepertinya selalu ada respons spontan untuk menyalahkan polutan lingkungan, tetapi tabrakan dengan infrastruktur sangat umum terjadi. Dalam kawanan yang padat, burung-burung mengikuti gerakan burung di depan daripada melihat lingkungan mereka yang lebih luas. Jadi peristiwa seperti itu memang lazim terjadi.”

Sumber: kumparan










TerPopuler